“ILMU
ALAMIAH DASAR”
Perbedaan Mitos,
Legenda dan Cerita Rakyat
Beserta
Contohnya
PENGERTIAN MITOS
Secara
sederhana, definisi mitos adalah suatu informasi yang sebenarnya salah tetapi
dianggap benar karena telah beredar dari generasi ke generasi. Begitu luasnya
suatu mitos beredar di masyarakat sehingga masyarat tidak menyadari bahwa
informasi yang diterimanya itu tidak benar. Karena begitu kuatnya keyakinan
masyarakat terhadap suatu mitos tentang sesuatu hal, sehingga mempengaruhi
perilaku masyarakat.
Mitos (bahasa Yunani: μῦθος— mythos) atau mite (bahasa Belanda: mythe) adalah cerita prosa rakyat yang di
tokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia
lain (khayangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh
yang punya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang
diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan
bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan
konsep dongeng suci.
Mitos
juga merujuk kepada satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran
mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada masa dahulu. Jadi, Mitos
adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan
dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga
mengisahkan petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang
mereka dan sebagainya. Mengapa Mitos di Percaya? Sebab masyarakat beranggapan
mitos sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat
tradisional yang masih sangat kental budaya kedaerahannya.
Mereka
kebanyakan mengabaikan logika dan lebih mempercayai hal-hal yang sudah turun
temurun dari nenek moyang. Pada dasarnya, mitos orang zaman dahulu memiliki
tujuan yang baik untuk kelangsungan hidup keturunannya Ada masyarakat yang
mempercayai mitos tersebut, ada juga masyarakat yang tidak mempercayainya. Jika
mitos tersebut terbukti kebenarannya, maka masyarakat yang mempercayainya
merasa untung. Tetapi jika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya, maka
masyarakat bisa dirugikan. Mitos dipercaya sebagai ajaran nenek moyang tentang
apa yang tidak boleh dilakukan agar tidak tertimpa daerah.
Beberapa
Contoh Mitos :
- Tertimpa
cicak tandanya sial . Sial di sini maksudnya dari tertimpa cicak itu
sendiri. Siapa yang tidak sial kalau sedang enak – enak duduk tiba – tiba
tertimpa cicak.
- Wanita
tidak boleh duduk di depan pintu pamali . Zaman dahulu wanita masih
menggunakan rok, belum ada yang memakai celana. Jadi, kalau ada wanita
yang duduk di depan pintu pasti akan terlihat…ya gitu deh. Pasti banyak
mengundang hawa nafsu.
- Jangan
bersiul pada malam hari karena mengundang setan. Maksudnya adalah
agar tidak mengganggu orang – orang yang sedang tidur.
- Memakai
payung di dalam rumah berarti sial. Ya sial kalau lagi ada banyak orang di
dalam rumah dan kita memakai payung. Mungkin orang – orang di sekitar Anda
akan merasa terganggu atau tercolok matanya.
Berikut
adalah beberapa contoh Mitos yang ada di Indonesia :
1. Cerita terjadinya mado-mado atau
marga di Nias (Sumatra Utara)
2. Cerita barong di Bali
3.
Cerita pemindahan Gunung Suci Mahameru di India oleh para dewa ke Gunung Semeru
4. Cerita Nyai Roro Kidul (Ratu Laut
Selatan)
5. Cerita Joko Tarub
6. Cerita Dewi Nawangwulan
Ø
Salah
Satu Contoh Mitos : Cerita Nyi Roro Kidul
Nyi Roro Kidul, dikatakan, dahulunya
adalah seorang wanita berparas elok bernama Kadita. Karena kecantikannya, dia
sering disebut Dewi Srengenge, yang artinya Matahari Wangi. Kadita adalah putri
Raja Munding Wangi. Walaupun ia berwajah menawan, duka Raja tak bisa
dihilangkan karena mendamba anak lelaki untuk melanjutkan kepemimpinannya.
Kegundahan Raja baru hilang setelah ia
memperistri Dewi Mutiara. Dari rahim istri barunya, lahirlah seorang putra.
Raja amat bahagia, demikian pula Dewi Mutiara. Dia memang mengharapkan anaknya
menjadi penguasa kerajaan dan Raja pun merestuinya sebagai pewaris tahta. Meski
demikian, Dewi Mutiara tidak menginginkan kekuasaan anaknya nanti mendapatkan
tandingan. Dan, itu hanya bisa terjadi jika Kadita tetap tinggal di kerajaan.
Dewi Mutiara membujuk Raja Munding
Wangi untuk mengusir Kadita. Ide ini, tentu saja dimentahkannya. Dewi Mutiara
tidak membantah, menggantinya dengan perkataan manis dan menuruti apa pun
kehendak sang Raja. Kemarahan Raja pun berangsur surut, memaafkan Dewi Mutiara
meski kata-katanya sempat membakar isi dada.
Di lain pihak, Dewi Mutiara diam-diam
tidak menerima keputusan suaminya. Dia pun mengatur rencana agar Kadita terusir
dari kerajaan. Esok harinya, ia mengirimkan inang pengasuh untuk memanggil
seorang tukang sihir. Kepadanya diperintahkan, agar kepada Kadita dikirimkan
guna-guna. Penyihir itu pun menyanggupi.
Singkat cerita, ketika malam tiba,
tatkala Kadita sedang lelap, masuklah angin semilir ke dalam kamarnya. Angin
itu berbau busuk, mirip bau bangkai. Ketika Kadita terbangun, dia menjerit.
Seluruh tubuhnya penuh dengan kudis, bernanah, dan sangat berbau tidak enak.
Saat Raja mengetahui penyakit yang
menimpa putrinya, ia tahu hal itu pastilah guna-guna. Dia juga mencurigai
istrinyalah pelaku kejahatan itu. Akan tetapi, bagaimana cara membuktikannya?
Namun, kalaupun terbukti, bagaimana dengan Kadita? Raja harus segera memutuskan
nasibnya. Atas desakan Patih, Kadita pun diasingkan keluar kerajaan agar tidak
menjadi aib keluarga.
Maka, pergilah Kadita seorang diri.
Hatinya remuk redam. Air matanya berjatuhan. Tetapi, dia tetap tak mau
menyumpahi orang-orang yang mencelakainya. Ia masih ingat ajaran neneknya,
bahwa mendendam dan membenci bukanlah sikap yang istimewa.
Siang
dan malam Kadita berjalan. Tanpa arah, tanpa tujuan. Pada hari-7, ia tiba di
pantai Selatan. Ketika berdiri memandang luasnya samudera, ia mendengar suara
yang memanggilnya. Menyuruhnya menceburkan diri ke dalam laut. Saat Kadita
mengikuti petunjuk suara itu, kala Kadita tersentuh air laut, tubuhnya pulih
kembali. Semua penyakitnya hilang. Kadita pun menjelma cantik seperti
sediakala. Tidak hanya itu, ia segera menguasai seluruh lautan dan isinya,
mendirikan kerajaan yang megah, kokoh, indah, dan berwibawa.
Namun,
mitos ini sudah disikapi berlebihan oleh sebagian Muslim, terutama di
Indonesia. Sehingga yang berkembang adalah perilaku-perilaku syirik di tengah
masyarakat :
-
Di
daerah pantai Pelabuhan Ratu, persisnya Karang Hawu, ada sebuah persinggahan
Ratu Pantai Selatan. Di komplek ini, kita dapat menyaksikan dua ruangan besar
yang berisi beberapa makam “spesial”. Makam itu dipercaya sebagai makan Eyang
Sanca Manggala, Eyang Jalah Mata Makuta, dan Eyang Syeh Husni Ali. Yang unik,
ruangan ini dihiasi dengan gambar-gambar Nyi Roro Kidul.
-
Sedekah
laut. Setiap tahunnya, nelayan pantai selatan Jawa memberikan sejumlah
persembahan pada Ratu Laut Kidul agar mereka dilindungi dari bahaya, sekaligus
mengharap perbaikan penghasilan. Untuk melakukannya, digelarlah sebuah upacara
khusus. Selain di pantai Pelabuhan Ratu di Ujung Genteng, Pangandaran, Cilacap,
Sakawayana dan sebagainya. Selain upacara ini, pada waktu-waktu tertentu, ada
juga tradisi lainnya untuk Ratu Kidul sebagai wujud rasa terima kasih para
nelayan kepadanya.
-
Tari
Bedaya Ketawang. Dari keyakinan masyarakat mengenai hubungan asmara Panembahan
Senopati dengan Ratu Kidul, dibuatlah tarian ini pada masa Sunan Pakubuwanan I,
tepatnya dari Keraton Kasunanan Surakarta. Tarian Bedaya Ketawang sendiri
dibawakan setiap tahun sebagai persembahan, di mana Sunan duduk menyaksikannya
di samping kursi kosong yang disediakan bagi Kanjeng Ratu Kidul.
-
Larangan
berpakaian hijau. Nyi Roro Kidul diyakini masyarakat kerap “mengambil”
orang-orang yang berpakaian hijau yang berada di wilayahnya. Tujuannya untuk
dijadikan pembantu atau prajurit di bawah laut. Karena itulah, mengutip
Wikipedia Indonesia, pengunjung pantai wisata di selatan Pulau Jawa, baik di
Pelabuhan Ratu, Pangandaran, Cilacap, pantai-pantai di selatan Yogyakarta,
hingga Semenanjung Purwa di ujung timur, selalu diingatkan untuk tidak
mengenakan pakaian berwarna yang Nyi Roro Kidul suka.
-
Ruang-ruangan
spesial di sejumlah hotel. Masih menurut Wikipedia Indonesia, pemilik hotel
yang didirikan di pantai selatan Jawa dan Bali, mengalokasikan kamar istimewa
untuk Kanjeng Ratu Kidul. Yang paling populer adalah kamar 327 dan 2401, Hotel
Grand Bali Beach. Mengenai kamar 327, ia menjadi satu-satunya kamar hotel yang
tidak terbakar pada peristiwa kebakaran besar di bulan Januari, 1993. Setelah
pemugaran, Kamar 327 dan 2401 selalu dirawat, diberi hiasan ruangan dengan
warna hijau, diberi suguhan (sesaji) setiap hari, namun tidak untuk dihuni
sebab khusus dipersembahkan bagi Ratu Kidul. Hal yang sama juga dilakukan di
Hotel Samudra Beach di Pelabuhan Ratu, persisnya di kamar 308. Di dalam ruangan
ini terpajang beberapa lukisan Kanjeng Ratu Kidul karya pelukis Basoeki
Abdullah. Di Yogyakarta, Hotel Queen of The South, di dekat Parangtritis, juga
mereservasi Kamar 33, khusus bagi Kanjeng Ratu.
Demikian beberapa contoh mitos. Para
nenek moyang menganggapnya sebagai pamali. Sebagai orang yang beragama,
khususnya Islam tidak boleh mempercayai ramalan atau semacamnya karena hidup
dan mati berada di tangan Tuhan, bukan nenek moyang.
[Fatih Zam/Mizanmag/Cerita Rakyat dari Yogyakarta 2]
PENGERTIAN LEGENDA
Legenda adalah cerita
prosa rakyat yang dianggap oleh si empunya cerita sebagai suatu yang benar
benar terjadi.oleh karena itu legenda sering kali dipandang sebagai
sejarah koletif(folkstory). Walaupun demikian karena tidak tertulis maka
kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga seringkali jauh berbeda dengan
k isah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan
untuk merekonstrusi sejarah maka legenda harus bersih dari unsur unsur
yang mengandung sifat sifat folklor
Jan Harold Brunvand menggolongkan
legenda menjadi empat kelompok, yaitu legenda keagamaan (religious legends)
legenda alam gaib (supernatural legends), legenda perseorangan (personal
legends), dan legenda setempat (local legends).
a. Legenda Keagamaan
Legenda keagamaan adalah legenda
orang-orang yang dianggap suci atau saleh. Karya semacam itu termasuk folklor
karena versi asalnya masih tetap hidup di kalangan masyarakat sebagai tradisi
lisan. Di Jawa hagiografi menceritakan riwayat hidup para wali penyebar Islam
pada masa yang paling awal. Salah satu contohnya adalah legenda Wali Sembilan
(Wali Songo) mereka adalah Mau- lana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang,
Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan
Gunung Jati.
b.
Legenda Alam Gaib
Legenda semacam ini biasanya berbentuk
kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang. Fungsi
legenda semacam ini adalah untuk meneguhkan kebenaran ”takhayul” atau
kepercayaan rakyat. Contoh legenda ini yaitu kepercayan terhadap adanya hantu,
gendruwo, sundel bolong serta nyi blorong.
c.
Legenda Perseorangan
Legenda perseorangan merupakan cerita
mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap benar-benar terjadi. Di Indonesia
legenda semacam ini banyak sekali. Di Jawa Timur yang paling terkenal prosa
rakyat itu sudah diubah sedemikian rupa sehingga sesuai dengan rumus cerita
tokoh-tokoh rakyat tradisional adalah legenda tokoh Panji. Panji adalah seorang
putra raja Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur yang senantiasa kehilangan
istrinya. Akibatnya, banyak muncul cerita Panji yang temanya selalu perihal
istrinya yang menjelma menjadi wanita lain. Cerita Panji yang semula merupakan
kesusasteraan lisan (legenda), namun telah banyak dicatat orang sehingga
mempunyai beberapa versi dalam bentuk tulisan.
d.
Legenda Setempat
Legenda setempat adalah cerita yang
berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat dan bentuk topografi, yaitu bentuk
permukaan suatu tempat, berbukit-bukit, berjurang dan sebagainya. Legenda
setempat yang berhubungan dengan nama suatu tempat misalnya, legenda Kuningan.
Kuningan adalah nama suatu kota kecil yang terletak di lereng Gunung Ceremai,
di sebelah selatan kota Cirebon, Jawa Barat.
Perpustakaan Cyber
Ø Salah Satu Contoh Legenda : Legenda
Batu Menangis
Disebuah bukit yang jauh dari desa, didaerah Kalimantan hiduplah seorang janda miskin dan seorang anak gadisnya. Anak gadis janda itu sangat cantik jelita. Namun sayang, ia mempunyai prilaku yang amat buruk. Gadis itu amat pemalas, tak pernah membantu ibunya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah. Kerjanya hanya bersolek setiap hari.
Selain pemalas, anak gadis itu sikapnya manja sekali. Segala permintaannya harus dituruti. Setiap kali ia meminta sesuatu kepada ibunya harus dikabulkan, tanpa memperdulikan keadaan ibunya yang miskin, setiap hari harus membanting tulang mencari sesuap nasi.
Pada suatu
hari anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja. Letak pasar
desa itu amat jauh, sehingga mereka harus berjalan kaki yang cukup melelahkan.
Anak gadis itu berjalan melenggang dengan memakai pakaian yang bagus dan bersolek
agar orang dijalan yang melihatnya nanti akan mengagumi kecantikannya.
Sementara ibunya berjalan dibelakang sambil membawa keranjang dengan pakaian
sangat dekil. Karena mereka hidup ditempat terpencil, tak seorangpun mengetahui
bahwa kedua perempuan yang berjalan itu adalah ibu dan anak.
Ketika
mereka mulai memasuki desa, orang-orang desa memandangi mereka. Mereka begitu
terpesona melihat kecantikan anak gadis itu, terutama para pemuda desa yang tak
puas-puasnya memandang wajah gadis itu. Namun ketika melihat orang yang
berjalan dibelakang gadis itu, sungguh kontras keadaannya. Hal itu membuat
orang bertanya-tanya.
Di antara
orang yang melihatnya itu, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada gadis
itu, “Hai, gadis cantik. Apakah yang berjalan dibelakang itu ibumu?”
Namun, apa jawaban anak gadis itu ?
“Bukan,” katanya dengan angkuh. “Ia adalah pembantuku !”
Kedua ibu dan anak itu kemudian meneruskan perjalanan. Tak seberapa jauh, mendekati lagi seorang pemuda dan bertanya kepada anak gadis itu.
“Hai, manis. Apakah yang berjalan dibelakangmu itu ibumu?”
“Bukan, bukan,” jawab gadis itu dengan mendongakkan kepalanya. ” Ia adalah budakk!”
Begitulah setiap gadis itu bertemu dengan seseorang disepanjang jalan yang menanyakan perihal ibunya, selalu jawabannya itu. Ibunya diperlakukan sebagai pembantu atau budaknya.
Namun, apa jawaban anak gadis itu ?
“Bukan,” katanya dengan angkuh. “Ia adalah pembantuku !”
Kedua ibu dan anak itu kemudian meneruskan perjalanan. Tak seberapa jauh, mendekati lagi seorang pemuda dan bertanya kepada anak gadis itu.
“Hai, manis. Apakah yang berjalan dibelakangmu itu ibumu?”
“Bukan, bukan,” jawab gadis itu dengan mendongakkan kepalanya. ” Ia adalah budakk!”
Begitulah setiap gadis itu bertemu dengan seseorang disepanjang jalan yang menanyakan perihal ibunya, selalu jawabannya itu. Ibunya diperlakukan sebagai pembantu atau budaknya.
Pada mulanya
mendengar jawaban putrinya yang durhaka jika ditanya orang, si ibu masih dapat
menahan diri. Namun setelah berulang kali didengarnya jawabannya sama dan yang
amat menyakitkan hati, akhirnya si ibu yang malang itu tak dapat menahan diri.
Si ibu berdoa.
“Ya Tuhan,
hamba tak kuat menahan hinaan ini. Anak kandung hamba begitu teganya
memperlakukan diri hamba sedemikian rupa. Ya, tuhan hukumlah anak durhaka ini !
Hukumlah dia….”
Atas kekuasaan
Tuhan Yang Maha Esa, perlahan-lahan tubuh gadis durhaka itu berubah menjadi
batu. Perubahan itu dimulai dari kaki. Ketika perubahan itu telah mencapai
setengah badan, anak gadis itu menangis memohon ampun kepada ibunya.
” Oh,
Ibu..ibu..ampunilah saya, ampunilah kedurhakaan anakmu selama ini.
Ibu…Ibu…ampunilah anakmu..” Anak gadis itu terus meratap dan menangis memohon
kepada ibunya. Akan tetapi, semuanya telah terlambat. Seluruh tubuh gadis itu
akhirnya berubah menjadi batu. Sekalipun menjadi batu, namun orang dapat
melihat bahwa kedua matanya masih menitikkan air mata, seperti sedang menangis.
Oleh karena itu, batu yang berasal dari gadis yang mendapat kutukan ibunya itu
disebut
” Batu
Menangis “.
Demikianlah
cerita berbentuk legenda ini, yang oleh masyarakat setempat dipercaya bahwa
kisah itu benar-benar pernah terjadi. Barang siapa yang mendurhakai ibu kandung
yang telah melahirkan dan membesarkannya, pasti perbuatan laknatnya itu akan
mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Berita
Remaja Indonesia “Loker Seni” : Kumpulan Cerpen Indonesia terbaru 2013
PENGERTIAN
CERITA RAKYAT
Cerita rakyat adalah cerita pada masa lampau
yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka
ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa.
Roro Jonggrang, Timun Mas, Si Pitung, Legenda Danau Toba, dan ber-Ibu Kandung Seekor Kucing merupakan sederetan cerita rakyat yang ada di Indonesia. Masih banyak sederetan cerita rakyat yang memang diperuntukkan bagi anak-anak.
Sayangnya ada sebagian cerita rakyat yang bersifat kontroversial karena dianggap tidak layak untuk anak. Sebut saja Sangkuriang, cerita yang mengisahkan seorang anak jatuh cinta dengan ibunya sendiri Ada beberapa pengertian mengenai arti kata dari Legenda yang dikemukakan oleh
beberapa ahli. Legenda (Latin legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami distorsi (pembelokan)
sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya.
Roro Jonggrang, Timun Mas, Si Pitung, Legenda Danau Toba, dan ber-Ibu Kandung Seekor Kucing merupakan sederetan cerita rakyat yang ada di Indonesia. Masih banyak sederetan cerita rakyat yang memang diperuntukkan bagi anak-anak.
Sayangnya ada sebagian cerita rakyat yang bersifat kontroversial karena dianggap tidak layak untuk anak. Sebut saja Sangkuriang, cerita yang mengisahkan seorang anak jatuh cinta dengan ibunya sendiri Ada beberapa pengertian mengenai arti kata dari Legenda yang dikemukakan oleh
beberapa ahli. Legenda (Latin legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami distorsi (pembelokan)
sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya.
Oleh karena itu, jika legenda hendak
dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah, maka legenda harus
dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat
folklor. Menurut Pudentia, legenda adalah cerita yang dipercaya oleh beberapa
penduduk setempat benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral
yang juga membedakannya dengan mite.
Dalam KBBI 2005, legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah. Menurut Emeis, legenda adalah cerita kuno yang setengah berdasarkan sejarah dan yang setengah lagi berdasarkan angan-angan. Menurut William R. Bascom, legenda adalah cerita yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Menurut Hooykaas, legenda adalah dongeng tentang hal-hal yang berdasarkan sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian yang menandakan kesaktian
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Legenda dan
http://indonesiatera.com/Memahami-Cerita-Rakyat-di-Indonesia.html
Dalam KBBI 2005, legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah. Menurut Emeis, legenda adalah cerita kuno yang setengah berdasarkan sejarah dan yang setengah lagi berdasarkan angan-angan. Menurut William R. Bascom, legenda adalah cerita yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Menurut Hooykaas, legenda adalah dongeng tentang hal-hal yang berdasarkan sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian yang menandakan kesaktian
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Legenda dan
http://indonesiatera.com/Memahami-Cerita-Rakyat-di-Indonesia.html
Ø
Salah
Satu Contoh Cerita Rakyat : Timun Mas
Pada
zaman dahulu, hiduplah sepasang suami istri petani. Mereka tinggal di sebuah
desa di dekat hutan. Mereka hidup bahagia. Sayangnya mereka belum saja
dikaruniai seorang anak pun.
Setiap hari mereka berdoa pada Yang Maha Kuasa. Mereka berdoa agar segera diberi seorang anak. Suatu hari seorang raksasa melewati tempat tinggal mereka. Raksasa itu mendengar doa suami istri itu. Raksasa itu kemudian memberi mereka biji mentimun.
“Tanamlah biji ini. Nanti kau akan mendapatkan seorang anak perempuan,” kata Raksasa. “Terima kasih, Raksasa,” kata suami istri itu. “Tapi ada syaratnya. Pada usia 17 tahun anak itu harus kalian serahkan padaku,” sahut Raksasa. Suami istri itu sangat merindukan seorang anak. Karena itu tanpa berpikir panjang mereka setuju. Suami istri petani itu kemudian menanam biji-biji mentimun itu. Setiap hari mereka merawat tanaman yang mulai tumbuh itu dengan sebaik mungkin. Berbulan-bulan kemudian tumbuhlah sebuah mentimun berwarna keemasan.
Buah mentimun itu semakin lama semakin besar dan berat. Ketika buah itu masak, mereka memetiknya. Dengan hati-hati mereka memotong buah itu. Betapa terkejutnya mereka, di dalam buah itu mereka menemukan bayi perempuan yang sangat cantik. Suami istri itu sangat bahagia. Mereka memberi nama bayi itu Timun Mas.
Tahun demi tahun berlalu. Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang cantik. Kedua orang tuanya sangat bangga padanya. Tapi mereka menjadi sangat takut. Karena pada ulang tahun Timun Mas yang ke-17, sang raksasa datang kembali. Raksasa itu menangih janji untuk mengambil Timun Mas.
Petani itu mencoba tenang. “Tunggulah sebentar. Timun Mas sedang bermain. Istriku akan memanggilnya,” katanya. Petani itu segera menemui anaknya. “Anakkku, ambillah ini,” katanya sambil menyerahkan sebuah kantung kain. “Ini akan menolongmu melawan Raksasa. Sekarang larilah secepat mungkin,” katanya. Maka Timun Mas pun segera melarikan diri.
Suami istri itu sedih atas kepergian Timun Mas. Tapi mereka tidak rela kalau anaknya menjadi santapan Raksasa. Raksasa menunggu cukup lama. Ia menjadi tak sabar. Ia tahu, telah dibohongi suami istri itu. Lalu ia pun menghancurkan pondok petani itu. Lalu ia mengejar Timun Mas ke hutan.
Raksasa segera berlari mengejar Timun Mas. Raksasa semakin dekat. Timun Mas segera mengambil segenggam garam dari kantung kainnya. Lalu garam itu ditaburkan ke arah Raksasa. Tiba-tiba sebuah laut yang luas pun terhampar. Raksasa terpaksa berenang dengan susah payah.
Timun Mas berlari lagi. Tapi kemudian Raksasa hampir berhasil menyusulnya. Timun Mas kembali mengambil benda ajaib dari kantungnya. Ia mengambil segenggam cabai. Cabai itu dilemparnya ke arah raksasa. Seketika pohon dengan ranting dan duri yang tajam memerangkap Raksasa. Raksasa berteriak kesakitan. Sementara Timun Mas berlari menyelamatkan diri.
Tapi Raksasa sungguh kuat. Ia lagi-lagi hampir menangkap Timun Mas. Maka Timun Mas pun mengeluarkan benda ajaib ketiga. Ia menebarkan biji-biji mentimun ajaib. Seketika tumbuhlah kebun mentimun yang sangat luas. Raksasa sangat letih dan kelaparan. Ia pun makan mentimun-mentimun yang segar itu dengan lahap. Karena terlalu banyak makan, Raksasa tertidur.
Timun Mas kembali melarikan diri. Ia berlari sekuat tenaga. Tapi lama kelamaan tenaganya habis. Lebih celaka lagi karena Raksasa terbangun dari tidurnya. Raksasa lagi-lagi hampir menangkapnya. Timun Mas sangat ketakutan. Ia pun melemparkan senjatanya yang terakhir, segenggam terasi udang. Lagi-lagi terjadi keajaiban. Sebuah danau lumpur yang luas terhampar. Raksasa terjerembab ke dalamnya. Tangannya hampir menggapai Timun Mas. Tapi danau lumpur itu menariknya ke dasar. Raksasa panik. Ia tak bisa bernapas, lalu tenggelam.
Timun Mas lega. Ia telah selamat. Timun Mas pun kembali ke rumah orang tuanya. Ayah dan Ibu Timun Mas senang sekali melihat Timun Mas selamat. Mereka menyambutnya. “Terima Kasih, Tuhan. Kau telah menyelamatkan anakku,” kata mereka gembira.
Sejak saat itu Timun Mas dapat hidup tenang bersama orang tuanya. Mereka dapat hidup bahagia tanpa ketakutan lagi.
Setiap hari mereka berdoa pada Yang Maha Kuasa. Mereka berdoa agar segera diberi seorang anak. Suatu hari seorang raksasa melewati tempat tinggal mereka. Raksasa itu mendengar doa suami istri itu. Raksasa itu kemudian memberi mereka biji mentimun.
“Tanamlah biji ini. Nanti kau akan mendapatkan seorang anak perempuan,” kata Raksasa. “Terima kasih, Raksasa,” kata suami istri itu. “Tapi ada syaratnya. Pada usia 17 tahun anak itu harus kalian serahkan padaku,” sahut Raksasa. Suami istri itu sangat merindukan seorang anak. Karena itu tanpa berpikir panjang mereka setuju. Suami istri petani itu kemudian menanam biji-biji mentimun itu. Setiap hari mereka merawat tanaman yang mulai tumbuh itu dengan sebaik mungkin. Berbulan-bulan kemudian tumbuhlah sebuah mentimun berwarna keemasan.
Buah mentimun itu semakin lama semakin besar dan berat. Ketika buah itu masak, mereka memetiknya. Dengan hati-hati mereka memotong buah itu. Betapa terkejutnya mereka, di dalam buah itu mereka menemukan bayi perempuan yang sangat cantik. Suami istri itu sangat bahagia. Mereka memberi nama bayi itu Timun Mas.
Tahun demi tahun berlalu. Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang cantik. Kedua orang tuanya sangat bangga padanya. Tapi mereka menjadi sangat takut. Karena pada ulang tahun Timun Mas yang ke-17, sang raksasa datang kembali. Raksasa itu menangih janji untuk mengambil Timun Mas.
Petani itu mencoba tenang. “Tunggulah sebentar. Timun Mas sedang bermain. Istriku akan memanggilnya,” katanya. Petani itu segera menemui anaknya. “Anakkku, ambillah ini,” katanya sambil menyerahkan sebuah kantung kain. “Ini akan menolongmu melawan Raksasa. Sekarang larilah secepat mungkin,” katanya. Maka Timun Mas pun segera melarikan diri.
Suami istri itu sedih atas kepergian Timun Mas. Tapi mereka tidak rela kalau anaknya menjadi santapan Raksasa. Raksasa menunggu cukup lama. Ia menjadi tak sabar. Ia tahu, telah dibohongi suami istri itu. Lalu ia pun menghancurkan pondok petani itu. Lalu ia mengejar Timun Mas ke hutan.
Raksasa segera berlari mengejar Timun Mas. Raksasa semakin dekat. Timun Mas segera mengambil segenggam garam dari kantung kainnya. Lalu garam itu ditaburkan ke arah Raksasa. Tiba-tiba sebuah laut yang luas pun terhampar. Raksasa terpaksa berenang dengan susah payah.
Timun Mas berlari lagi. Tapi kemudian Raksasa hampir berhasil menyusulnya. Timun Mas kembali mengambil benda ajaib dari kantungnya. Ia mengambil segenggam cabai. Cabai itu dilemparnya ke arah raksasa. Seketika pohon dengan ranting dan duri yang tajam memerangkap Raksasa. Raksasa berteriak kesakitan. Sementara Timun Mas berlari menyelamatkan diri.
Tapi Raksasa sungguh kuat. Ia lagi-lagi hampir menangkap Timun Mas. Maka Timun Mas pun mengeluarkan benda ajaib ketiga. Ia menebarkan biji-biji mentimun ajaib. Seketika tumbuhlah kebun mentimun yang sangat luas. Raksasa sangat letih dan kelaparan. Ia pun makan mentimun-mentimun yang segar itu dengan lahap. Karena terlalu banyak makan, Raksasa tertidur.
Timun Mas kembali melarikan diri. Ia berlari sekuat tenaga. Tapi lama kelamaan tenaganya habis. Lebih celaka lagi karena Raksasa terbangun dari tidurnya. Raksasa lagi-lagi hampir menangkapnya. Timun Mas sangat ketakutan. Ia pun melemparkan senjatanya yang terakhir, segenggam terasi udang. Lagi-lagi terjadi keajaiban. Sebuah danau lumpur yang luas terhampar. Raksasa terjerembab ke dalamnya. Tangannya hampir menggapai Timun Mas. Tapi danau lumpur itu menariknya ke dasar. Raksasa panik. Ia tak bisa bernapas, lalu tenggelam.
Timun Mas lega. Ia telah selamat. Timun Mas pun kembali ke rumah orang tuanya. Ayah dan Ibu Timun Mas senang sekali melihat Timun Mas selamat. Mereka menyambutnya. “Terima Kasih, Tuhan. Kau telah menyelamatkan anakku,” kata mereka gembira.
Sejak saat itu Timun Mas dapat hidup tenang bersama orang tuanya. Mereka dapat hidup bahagia tanpa ketakutan lagi.
Sumber : Juri Rakyat
PERBEDAAN
MITOS, LEGENDA DAN CERITA RAKYAT
Mitos
|
Legenda
|
Cerita Rakyat
|
Menceritakan tentang asal
usul alam semesta, manusia atau bangsa yang diungkapkan dengan
dongeng-dongeng gaib dan mengandung arti yang dalam.
|
Mirip dengan mitos yaitu
dianggap benar-benar terjadi tetapi tidak dianggap suci hanya dianggap
sebagai suatu yang pernah terjadi
|
Umunya mengisahkan
tentang suatu kejadian disuatu tempat atau asal-usul suatu tempat
|
Mitos juga mengisahkan
petualangan para dewa, kisah percintaan dan perang mereka.
|
Legenda ditokohi oleh
manusi, ada kalanya mempunyai sifat-sifat luar biasa dan sering kali juga
dihubungkan dengan makhluk ajaib.
|
Tokoh-tokoh yang
dimunculkan dalam cerita umunya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia
maupun dewa
|
FILSAFAT,
PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
Filsafat
adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara
kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar.Filsafat tidak didalami dengan melakukan
eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan
masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan
alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu
dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak
diperlukan logika berpikir dan logika bahasa. (http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat)
Pengetahuan
adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang.
Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep,
teori, prinsip danprosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau
berguna.
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Ini lah yang disebut potensi untuk menindaki. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan)
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Ini lah yang disebut potensi untuk menindaki. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan)
Ilmu atau
ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia.[1] Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti.
Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian
ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.[2]
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (material saja), atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari dan bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu)
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (material saja), atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari dan bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu)
PERBEDAAN
FILSAFAT, PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT PENGETAHUAN ILMU PENGETAHUAN
Mencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban. Mencari prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan keseluruhan. Segi-segi yang dipelajari dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu pengetahuan adalah penguasaan lingkungan hidup manusia.
Menilai obyek renungan dengan suatu makna, misalkan , religi, kesusilaan, keadilan dsb. Tidak menilai obyek dari suatu sistem nilai tertentu. Ilmu pengetahuan adalah definisi eksperimental.
Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu. Bertugas memberikan jawaban. Ilmu pengetahuan dapat sampai pada kebenaran melalui kesimpulan logis dari pengamatan empiris.
FILSAFAT PENGETAHUAN ILMU PENGETAHUAN
Mencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban. Mencari prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan keseluruhan. Segi-segi yang dipelajari dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu pengetahuan adalah penguasaan lingkungan hidup manusia.
Menilai obyek renungan dengan suatu makna, misalkan , religi, kesusilaan, keadilan dsb. Tidak menilai obyek dari suatu sistem nilai tertentu. Ilmu pengetahuan adalah definisi eksperimental.
Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu. Bertugas memberikan jawaban. Ilmu pengetahuan dapat sampai pada kebenaran melalui kesimpulan logis dari pengamatan empiris.
PERSAMAAN
FILSAFAT, PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
Ketiganya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek selengkap-lengkapnya sampai keakar-akarnya.
Ketiganya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukan sebab-sebanya.
Ketiganya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan.
Ketiganya mempunyai metode dan siStem.
Ketiganya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia (objektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar.
Ketiganya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek selengkap-lengkapnya sampai keakar-akarnya.
Ketiganya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukan sebab-sebanya.
Ketiganya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan.
Ketiganya mempunyai metode dan siStem.
Ketiganya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia (objektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar.
Tanggal :1 November 2013